Perencanaan Tata Ruang Gedung Posyandu Desa Belancan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Tanaman
- KKN PPM XIII
- Jul 27, 2016
- 2 min read
Kecamatan Kintamani merupakan daerah dataran tinggi yang terletak di Kabupaten Bangli. Kecamatan Kintamani terdiri dari 48 desa/kelurahan. Daerah di kecamatan ini terkenal dengan suasananya yang sejuk. Desa Belancan merupakan salah satu desa di Kecamatan Kintamani. Secara geografis Desa Belancan terletak di ketinggian 1000-1500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Suhu udara di daerah ini sekitar 15-20oC. Desa Belancan dibatasi oleh Desa Kintamani di sebelah utara, Desa Bayung Gede di sebelah timur, Desa Mangguh di sebelah selatan, dan Desa Bayung Cerik di sebelah barat. Desa Belancan memiliki luas wilayah sekitar 917 Hektar yang sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan perkebunan.
Desa Belancan terdiri dari dua desa pakraman yaitu Desa Pakraman Bukih dan Desa Pakraman Belancan. Selain itu, Desa Belancan juga dibagi menjadi tiga banjar dinas dan dua banjar adat. Banjar dinas antara lain Banjar Bukih, Banjar Belancan Kauh, dan Banjar Belancan. Sementara itu dua banjar adat yaitu Banjar Bukih dan Banjar Belancan. Saat ini Desa Belancan dipimpin oleh seorang Perbekel yaitu Bapak I Ketut Mendra, S. Pd. yang didampingi oleh 12 perangkat desa. Terdapat total 476 kepala keluarga (KK) di Desa Belancan, dengan jumlah penduduk 2.091 orang. Proporsi laki-laki dan perempuan berimbang. Presentase jumlah penduduk berusia produktif lebih dari 50%.
Pada lahan di Desa Belancan juga didirikan berbagai fasilitas yang menunjang kehidupan masyarakat warga desa, seperti fasilitas perkantoran pemerintahan terdapat kantor kepala desa satu buah yang berlokasi di pusat desa. Fasilitas peribadatan dan sosial budaya yang ada di Desa Belancan adalah terdapat beberapa fasilitas pura dan setra. Wilayah pemukiman di Desa Belancan tersentralisali satu kawasan, walaupun ada beberapa warga yang mendirikan rumah di dekat lahan perkebunan untuk bertani yang sering disebut dengan "mondok". Fasilitas pendidikan yang tersedia berupa satu buah sekolah dasar (SD) dan satu sekolah taman kanak-kanak (TK). Desa Belancan juga memiliki fasilitas kesehatan seperti satu puskesmas pembantu (pustu) dan satu pos kesehatan desa (poskesdes. Sementara itu untuk fasilitas transportasi, saat ini telah dibangun jalan desa yang beraspal sehingga mudah dilalui kendaraan bermotor. Untuk fasilitas komunikasi dan informasi saat ini sarana masih terbatas, namun tidak terdapat kendala sinyal di daerah sekitar desa.
Sebagian besar lahan di Desa Belancan dipergunakan sebagai lahan perkebunan dengan hasil terbanyak adalah jeruk, kopi, cabai, ubi jalar, kacang tanah, sayuran dan pala wija. Hasil utama perkebunan masyarakat adalah jeruk. Masyarakat telah terbiasa bertani jeruk sejak masih muda, namun beberapa masalah terkait bubidaya dan tanaman jeruk tersebut masih ditemukan. Seperti penyakit pada tanaman jeruk yang menyebabkan hasil produksi menjadi tidak maksimal. Selain itu, meskipun memiliki banyak penghasilan kebun, masyarakat petani Desa Belancan belum dapat meningkatkan perekonomian keluarga dari hasil tersebut. Berdasarkan informasi dari kepala desa dan sekretaris desa, hasil perkebunan tersebut hanya dijual saja ke sistem pengepul desa. Selain itu, pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan hasil perkebunan agar mendapatkan nilai jual yang tinggi masih kurang. Karena harga jual hasil yang tidak begitu tinggi tersebut, masyarakat sering kali menggunakan hasil perkebunan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Comments